Kamis, 01 Januari 2015

BELAJAR MENJADI PEMIMPIN

KEPEMIMPINAN DI DALAM DIRI

            Masa-masa di waktu kecil memang begitu menyenangkan banyak hal yang bisa di lakukan sesuka hati tidak peduli dengan semua yg terjadi nanti dan ga perlu memikirkan hal-hal tentang masa depan kita, ketika saya duduk di bangku sekolah dasar, saya memiliki sifat yang temperamental sering marah-marah yang tidak jelas akibatnya guru-guru yang ada didalam lingkungan sekolah kualahan menghadapi sikap saya yang seperti itu, terkadang saya memikirkan apa yang terjadi pada diri ini ? entah mengapa sampai saat ini saya belum dapat menjawab pertanyaan itu sendiri.
            Saat saya memasuki kelas 5 SD hal aneh pun terjadi yaitu saya di tunjuk menjadi ketua kelas oleh wali kelas saya sendiri, dari sinilah saya mulai memperbaiki diri dari yang biasanya suka ngamuk /marah ga jelas sudah mulai dikurangi, sampai saya kelas 6 SD pun wali kelas saya masih mempercayakan jabatan saya sebagai kutua kelas sampai lulus, disini saya belajar bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik dan benar untuk di contoh oleh orang banyak, seperti memimpin upacara bendera, memimpin doa dan lain-lain.
            kemudian saya memasuki masa SMP dimana kali ini saya tidak belajar untuk jadi pemimpin namun saya hanya memperhatikan pemimpin – pemimpin senior agar dapat di jadikan contoh oleh saya di kemudian hari.
            Ketika memasuki dunia SMA saya sempat menjadi ketua kelas kembali saat kelas 3 disana saya belajar antara dunia pendidikan dengan dunia tongkrongan anak remaja, disana saya berusaha untuk mengimbangi keduanya dimana saat kumpul bersama teman sekaligus berdiskusikan masalah pelajaran alhasil prestasi tetap bertahan hingga meningkat menjadi lebih baik dengan nilai yang memuaskan.
            Sempat menjadi ketua dalam pembuatan Buku Tahunan Akhir sekolah dan Catatan Akhir Sekolah. disanalah saya mulai belajar organisasi dengan kaka kelas dan guru-guru yang terlibat, beberapa kali kami cekcok dalam ketidak cocokan pemikiran dan konsep yang kami inginkan, sering pula guru menghukum kami akibat pemaksaan dalam pembuatan BTS dan CAS, namun dengan usaha dan kerja keras itu semua dapat terwujud beberapa kali saya harus berdebat dengan teman atau guru untuk mengambil keputusan, memang untuk mendaji seorang pemimpin diperlukan sikap rendah hati namun tetap bijaksana dimata teman-teman seperguruanya.
            Saya belajar melihat celah di organisai dan saya mulai tertarik mengikuti IRMAS (ikatan remaja masjid) didekat rumah, di tahun ke 3 saya diangkat menjadi wakil ketua, dibenak saya dalam organisasi kita dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan karena memang sudah kodratnya kalau lelaki menjadi pempimpin , dari mulai hal terkecil dapat menjadikan kita menjadi orang besar.
            Memasuki dunia perkuliahan saya merasa menjadi anak yang lebih inidividualis dan sedikit tidak suka dengan organisasi saya lebih asik dengan dunia sendiri padahal saya paham betul kalau itu tidak baik untuk masa depan saya dikemudian hari. di samping itu saya kuliah di salah satu universitas swasta ternama di depok disana saya merasa organisasi hanya di pandang sebelah mata oleh sebagian mahasiswanya, dan saya sempat menanyakan itu kepada dosen. yang pada intinya kemauan organisasi untuk mengasah kepemimpinan haruslah kemauan dari diri kita sendiri tak satu pun orang dapat memaksa kita melainkan keadaanlah yang dapat merubah kita kedepanya. Belajarlah menjadi pemimpin sejak dini karena akan membantu kita di masa depan nanti.



Zaldy Faturrahman
2KA05
19113664