KEPEMIMPINAN DI DALAM DIRI
Masa-masa
di waktu kecil memang begitu menyenangkan banyak hal yang bisa di lakukan
sesuka hati tidak peduli dengan semua yg terjadi nanti dan ga perlu memikirkan
hal-hal tentang masa depan kita, ketika saya duduk di bangku sekolah dasar,
saya memiliki sifat yang temperamental sering marah-marah yang tidak jelas
akibatnya guru-guru yang ada didalam lingkungan sekolah kualahan menghadapi
sikap saya yang seperti itu, terkadang saya memikirkan apa yang terjadi pada
diri ini ? entah mengapa sampai saat ini saya belum dapat menjawab pertanyaan
itu sendiri.
Saat
saya memasuki kelas 5 SD hal aneh pun terjadi yaitu saya di tunjuk menjadi
ketua kelas oleh wali kelas saya sendiri, dari sinilah saya mulai memperbaiki
diri dari yang biasanya suka ngamuk /marah ga jelas sudah mulai dikurangi,
sampai saya kelas 6 SD pun wali kelas saya masih mempercayakan jabatan saya
sebagai kutua kelas sampai lulus, disini saya belajar bagaimana cara menjadi
pemimpin yang baik dan benar untuk di contoh oleh orang banyak, seperti
memimpin upacara bendera, memimpin doa dan lain-lain.
kemudian
saya memasuki masa SMP dimana kali ini saya tidak belajar untuk jadi pemimpin
namun saya hanya memperhatikan pemimpin – pemimpin senior agar dapat di jadikan
contoh oleh saya di kemudian hari.
Ketika
memasuki dunia SMA saya sempat menjadi ketua kelas kembali saat kelas 3 disana
saya belajar antara dunia pendidikan dengan dunia tongkrongan anak remaja,
disana saya berusaha untuk mengimbangi keduanya dimana saat kumpul bersama
teman sekaligus berdiskusikan masalah pelajaran alhasil prestasi tetap bertahan
hingga meningkat menjadi lebih baik dengan nilai yang memuaskan.
Sempat
menjadi ketua dalam pembuatan Buku Tahunan Akhir sekolah dan Catatan Akhir
Sekolah. disanalah saya mulai belajar organisasi dengan kaka kelas dan
guru-guru yang terlibat, beberapa kali kami cekcok dalam ketidak cocokan
pemikiran dan konsep yang kami inginkan, sering pula guru menghukum kami akibat
pemaksaan dalam pembuatan BTS dan CAS, namun dengan usaha dan kerja keras itu
semua dapat terwujud beberapa kali saya harus berdebat dengan teman atau guru
untuk mengambil keputusan, memang untuk mendaji seorang pemimpin diperlukan
sikap rendah hati namun tetap bijaksana dimata teman-teman seperguruanya.
Saya
belajar melihat celah di organisai dan saya mulai tertarik mengikuti IRMAS
(ikatan remaja masjid) didekat rumah, di tahun ke 3 saya diangkat menjadi wakil
ketua, dibenak saya dalam organisasi kita dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan
karena memang sudah kodratnya kalau lelaki menjadi pempimpin , dari mulai hal
terkecil dapat menjadikan kita menjadi orang besar.
Memasuki
dunia perkuliahan saya merasa menjadi anak yang lebih inidividualis dan sedikit
tidak suka dengan organisasi saya lebih asik dengan dunia sendiri padahal saya
paham betul kalau itu tidak baik untuk masa depan saya dikemudian hari. di
samping itu saya kuliah di salah satu universitas swasta ternama di depok
disana saya merasa organisasi hanya di pandang sebelah mata oleh sebagian
mahasiswanya, dan saya sempat menanyakan itu kepada dosen. yang pada intinya
kemauan organisasi untuk mengasah kepemimpinan haruslah kemauan dari diri kita
sendiri tak satu pun orang dapat memaksa kita melainkan keadaanlah yang dapat
merubah kita kedepanya. Belajarlah menjadi pemimpin sejak dini karena akan
membantu kita di masa depan nanti.
Zaldy Faturrahman
2KA05
19113664
Tidak ada komentar:
Posting Komentar