CAR FREE DAY
Apasih car free day itu ??? saat
ini mungkin belum banyak yang tahu tentang car free day. Car free day (CFD)
adalah istilah keren dari hari bebas kendaraan bermotor kalau di artikan dalam
bahasa Indonesia. Kini car free day mulai di garap di kota besar Indonesia dan
memang targetnya ada di daerah padat kendaraan yang juga padat polusi.
Contohnya seperti seperti Jakarta,
Serang, Bandung, Solo, Surabaya dan kota-kota besar lainnya. Pada hari itu
kendaraan bermotor dilarang masuk kawasan tertentu, jadi cuma pejalan kaki dan biker
sepeda yang bisa masuk. menikmati jalanan kota tanpa kendaraan bermotor
dan polusi.Lalu lalang kendaraan bermotor di kawasan yang menjadi area CFD akan
diganti dengan dominasi sepeda. Senam aerobik di jalan raya, sepak bola di
jalan raya, sampai makan dan minum di tengah jalan. Kondisi yang tidak mungkin
bila lalu lintas dalam keadaan normal. Tapi sebenarnya apa yang mendasari dan
bagaimana istilah CFD bisa sepopuler sekarang? Lanjutkan baca paragraf di bawah
ini.
Tanggal 22 September ditetapkan sebagai perayaan CFD
Internasional. Isu mengurangi moda transportasi bermotor dimulai sejak krisis
minyak tahun 1977. Tetapi baru pada tahun 1994 isu tersebut mulai digencarkan
dan digagas lebih serius. Pidato Eric Britton, Ilmuwan Politik dan Aktifis
Lingkungan pada Konferensi Internasional Asesibilitas Kota (International
Ciudades Accesibles Conference) di Toledo, Spanyol mengawali gerakan ini.
Baru pada 1995 terbentuklah forum
nonformal Word Car free Day Consortium yang mendukung gerakan CFD di
seluruh dunia. Pertama kali hajatan ini digelar di Inggris pada tahun 1997,
selanjutnya di Perancis (1998) dan berkembang secara masif di Eropa pada
tahun-tahun berikutnya hingga pada tahun 2000 menjadi gerakan global. Gagasan
utama yang dipromosikan dalam gerakan CFD adalah mengembangkan transportasi
massal, bersepeda dan berjalan kaki. Selanjutnya menumbuhkan kesadaran untuk
bekerja dan belanja/beraktivitas dengan jarak yang lebih dekat dengan rumah
dengan demikian akan mudah diiakses dengan berjalan kaki.
Ibukota negara kita yakni Jakarta, terkenal sebagai kota
macet dan gudangnya polusi kini mulai berbenah diri. Pada bulan September 2007
Jakarta mulai sadar dan memulai CFD. Hal ini bertepatan dengan hari bebas mobil
sedunia yang jatuh pada tanggal 22 September.
Pada hari bebas mobil ini jalan-jalan utama di ibukota
ditutup dari kendaraan bermotor. Yang ada hanyalah pejalan kaki, para biker
santai serta aktifitas olahraga lainnya. Jalanan yang biasanya padat kendaraan
bermotor kini terlihat lengang. Jakarta tanpa macet, tanpa polusi meski
cuma sehari aja.
Rutenya Jalan Sudirman hingga MH Thamrin. Jalur cepat
ini ditutup mulai dari Bundaran Senayan hingga Bundaran Bank Indonesia dari
pukul 06.00 hingga pukul 12.00 WIB. Kendaraan pribadi dan kendaraan umum hanya
bisa melintasi di jalur lambat, hanya busway yang beroperasi seperti biasa.
Sambutannya sangat luar biasa sebab beberapa kegiatan banyak dilaksanakan
seperti fun bike dari beberapa komunitas, pejalan kaki, komunitas skateboard,
maupun dari media yang ikut meramaikan.
Sebagai penggagas pertama Jakarta menjadi inspirasi bagi
kota – kota lain di Indonesia termasuk Surabaya. Sebagai kota metropolitan
kedua di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya menduduki peringkat ketiga kota di
kawasan Asia yang memiliki polusi udara tertinggi. Lokasinya tepat di jalur
pusat kota yakni Jalan Raya Darmo. Aktifitasnya hampir tidak jauh beda dimana
banyak kegiatan olah raga yang dilakukan oleh masyarakat mulai berjalan kaki,
bersepeda hingga senam aerobik. Bahkan lokasinya yang di samping Taman Bungkul
membuat CFD Surabaya juga sebagai ajang rekreasi warga.
Hari bebas kendaraan di
Surakarta, Jawa Tengah, kini tidak hanya di Jalan Slamet Riyadi sepanjang 4
kilometer. Mulai 25 September 2011, Jalan Ir. Juanda juga ditutup untuk
aktivitas masyarakat. Jalan sepanjang 3,8 km tersebut tidak boleh dilalui
kendaraan bermotor mulai pukul 5 hingga 9 pagi, dengan jumlah panjang total
7 km lebih menjadikan kota Solo mempunyai jalur CFD terpanjang di
Indonesia.
CFD Bandung mengambil lokasi di
Jalan Dago, mulai dari Simpang Dago hingga perempatan Jalan Dago-Merdeka.
selanjutnya mulai 29 Mei 2011 memanjang dan bertambah 1 Km mulai dari
persimpangan Jalan Buah Batu-Lingkar Selatan hingga Buah Batu-Jalan Banteng.
Makin panjang makin mengurangi polusi dan makin luas tempat untuk masyarakat
menikmati liburan di akhir pekan.
Buat apa sih CFD diadain??? Jawabannya pasti lebih banyak
kebaikan yang di hasilkan di kegatan CFD daripada komplain beberapa pengguna
kendaraan bermotor yang mengeluhkan kemacetan baru.
CFD jadi salah satu upaya
pemerintah untuk mengurangi tingkat polusi udara dan mendorong masyarakat
menggunakan moda transportasi ramah lingkungan seperti sepeda. Buat pengetahuan
aja tingkat polusi di Jakarta memprihatinkan. Bayangkan, pada tahun 2005
Jakarta masuk peringkat 3 sebagai ibukota dunia paling polutan di dunia.
Sungguh prestasi yang mengecewakan bagi bangsa Indonesia. Asap kendaraan bermotor
menyumbang 26 persen dari total polusi yang dihasilkan di Indonesia. Menurut
data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), setiap kali kendaraan
mengeluarkan asap, sekitar 1.000 unsur beracun yang terkandung di dalamnya
turut mengotori udara. Unsur-unsur beracun yang terkandung asap kendaraan
seperti karbon monoksida, karbon dioksida, partikulat, ozon, timbel, dan sulfur
dioksida pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit seperti infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA). Akibatnya pada tahun 2005 penderita rawat inap akibat
ISPA mencapai 125 ribu orang. Lebih mengenaskan lagi, sekitar 6.000 orang
meninggal akibat ISPA di tahun 2005. Oleh karena itulah dukung terus CFD di
kota anda.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar