PERBEDAAN BANJIR DAHULU DAN SEKARANG
Assalamualaikum
Wr. Wb
Kali ini saya akan membandingan
banjir jaman dulu dan jaman sekarang dan sedikit menceritakan banjir pertama
kali datang melanda Indonesia, mungkin sudah banyak blog tetangga yang telah memposting
judul saya kali dan saya hanya ingin sedikit memberikan pandangan yang berbeda.
Banjir disebabkan oleh tidak
lancarnya sebuah saluran air atau gorong-gorong yang ada di sekitar kita banyak
penyebabnya dalam hal ini terutama sampah yang sudah menumpuk, banyak lagi-lagi
masyarakat yang kurang peduli dan tidak bertanggung jawab atas hal ini, akan
lebih baik jika kita melakukan secara gotong royong untuk saling disiplin dalam
hal kebersihan terutama sampah, lebih baik lagi jika sampah disekitar kita
dapat di daur ulang agar sisa sampah dapat menjadi nilai ekonomis, kemudian
hutan juga ikut mengambil andil dalam hal ini karena hutan adalah salah satu
penolong yg baik dalam bentuk oksigen kemudian dapat membantu mengembalikan
iklim di Indonesia yg sudah tidak stabil lagi dan dapat menahan banjir.
Baiklah kita masuk dalam pembahasan
kali ini yaitu “banjir” dahulu dan sekarang, banjir pertama kali datang di
Indonesia pada tahun ‘90an namun banjir pada saat itu masih dapat dikendalikan
artinya banjir tidak berlangsung lama lambat laun masuklah era reformasi tahun
2000an banjir melanda selama 5tahun sekali dan ini masih dapat di atasi dengan
baik oleh pemerintah setempat namun belakangan ini banjir hampir terjadi setiap
tahunnya dan banyak menelan korban jiwa, kita ambil contoh di ibu kota Jakarta
saja banjir disana sangat rawan jika hujan besar banyak sampah yg berserakan
lumpuhnya kendaraan yg terkena dampak banjir namun tidak sedikit mobil atau
motor yang ikut terendam banjir. memang pada saat ini banjir sudah tidak dapat
dihindarkan terutama jika musim hujan sudah datang maka kita yang harus bersiap
untuk menghadapi banjir tersebut, beberapa tahun terakhir ini pemerintah telah
menggalangkan dana besar untung membangun gorong-gorong di jalan raya dengan diameter
yang lebih besar agar dapat menampung dan mengaliri air ke sungai lalu ke laut,
tidak berfungsinya pintu air juga menjadi hambatan karena pintu air menjadi
pemeran utama dalam hal ini, seiring dengan kepadatan penduduk di Jakarta
banyak masyarakat pendatang yang hijrah ke Jakarta kemudian mendirikan semi
rumah di bantaran sungai sehingga tambah memperkeruh suasana di pinggir sungai.
Marilah kita secara bersama dan
gotong royong membangun kembali sungai yang bersih dan tidak tercemar, menjaga
apa yang sudah tuhan titipkan kepada kita agar dapat dilestarikan. bagaimana
tidak, jika kita tidak dapat menjaga dari sekarang, mungkin anak cucu kita
nanti tidak dapat merasakan daratan yang begitu indah nan sejuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar